Belajar Kalimah Isim: Ciri-ciri dan Pembagiannya

Belajar Kalimah Isim: Ciri-ciri dan Pembagiannya

Halo kawan seiman! Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan baik dan semangat untuk belajar hal baru. Kali ini, Penulis akan mengupas tuntas tentang kalimah isim dalam bahasa Arab. Mungkin ada di antara kalian yang sudah familiar dengan istilah ini, tapi ada juga yang baru mendengarnya. Tenang saja, penjelasan Penulis berikut ini insyaAllah mudah di pahami.

Mengenal kalimah isim ini penting banget buat kamu yang sedang belajar bahasa Arab, karena isim merupakan salah satu elemen dasar yang akan sering kamu temui.Langsung saja simak baik baik ya.

Apa Itu Kalimah Isim?

Kalau kamu lagi belajar bahasa Arab, pasti kamu sering dengar istilah "kalimah isim." Secara sederhana, kalimah isim adalah kata benda dalam bahasa Arab. Sama seperti kata benda dalam bahasa Indonesia, kalimah isim ini merujuk pada orang, tempat, benda, atau konsep. Misalnya, "kitab" (buku), "masjid" (masjid), atau "ilmu" (ilmu).

Ciri-Ciri Kalimah Isim

Sekarang, mari kita bahas ciri-ciri kalimah isim supaya kamu bisa lebih mudah mengenalinya. Ciri kalimah isim ini ada 5 sebagaimana dalam kitab Al-fiyah ibnu Malik :

بِالجَرِّ وَالتّنْوِيْنِ وَالنِّدَا وَاَلْ ¤ وَمُسْنَدٍ لِلإسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَلْ

Dengan sebab Jar, Tanwin, Nida’, Al, dan Musnad, tanda pembeda untuk Kalimat Isim menjadi berhasil.
Berikut Penulis rinci satu persatu lengkap dengan contohnya supaya kamu lebih mudah paham.

1. Dapat Di I'rabi dengan I'rab Jer

Tanda-tanda isim yaitu dapat di i'rabi dengan i'rab jer (بالجر) baik dengan huruf (بالحرف), penyandaran (بالإضافة), atau mengikuti kalimah yang terjatuh sebelumnya (بالتابع).

Contoh isim dengan i'rab jer 

  • بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
  • Dalam contoh tersebut, lafadz "بِنِعْمَةِ" dibaca jer karena dimasuki huruf jer "بِ", dan lafadz "رَبِّكَ" dibaca jer karena menjadi mudlaf ilaih.

2. Kemasukan Tanwin

Kalimah isim dapat diketahui dengan tanda tanwin atau dapat kemasukan tanwin. Secara bahasa, tanwin adalah bunyi atau suara. Secara istilah, tanwin adalah nun sukun yang seakan-akan berada pada akhir isim secara pengucapannya, tetapi pisah atau hilang ketika dituliskan dan diwaqofkan.

Contoh isim dengan tanwin

  • كِتَابٌ (sebuah buku)
  • طَالِبٌ (seorang pelajar)

3. Kemasukan Huruf Nida

Termasuk tanda kalimah isim yaitu kemasukan huruf nida' atau menjadi munada. Karena kalimah-kalimah yang bisa dimasuki huruf nida' hanyalah kalimah isim. Tanda ini menjadi tanda yang khas bagi kalimah isim itu sendiri.

Contoh isim kemasukan huruf nida

  • يَا عَلِيٌّ (wahai Ali)

4. Kemasukan Al-Ta'rif

Al ta'rif adalah huruf yang berfungsi untuk mema'rifatkan suatu kalimah. Dengan begitu, jika kalimah isim ditandai dengan al ta'rif ini, maka statusnya berubah dari yang semula nakirah menjadi ma'rifat.

Contoh isim kemasukan al ta'rif 

  • "نَجْمٌ" (sebuah bintang) menjadi "النَّجْمُ" (bintang itu)

5. Menjadi Musnad Ilaih

Artinya yang disandarkan kepadanya, yaitu musnad (sandaran atau yang menjadi sandaran), kemudian kaitan keduanya disebut sebagai isnad. Sederhananya, yang disebut sebagai subyek dan predikat dalam bahasa Indonesia.

Contoh isim menjadi musnad ilaih

  • قَرَأَ أَحْمَدُ الكِتَابَ (Ahmad membaca buku)
  • Dalam contoh tersebut, "أَحْمَدُ" menjadi musnad ilaih, dan "قَرَأَ" sebagai musnadnya.

Pembagian Kalimah Isim

Nah, setelah tahu ciri-cirinya, kita masuk ke pembagian kalimah isim. Kalimah isim bisa dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kriteria tertentu.

1. Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender)

  1. Mudzakkar (Laki Laki): Kata benda yang merujuk pada laki-laki atau benda yang dianggap maskulin. Contoh: "طِفْل" (anak laki-laki).
  2. Muannats (Perempuan): Kata benda yang merujuk pada perempuan atau benda yang dianggap feminim. Contoh: "بِنْت" (anak perempuan).

2. Berdasarkan Ketentuan (Definiteness)

  1. Ma’rifah (Definitif): Kata benda yang spesifik dan biasanya diawali dengan "الـ". Contoh: "الْمَسْجِدُ" (masjid itu).
  2. Nakirah (Indefinitif): Kata benda yang tidak spesifik, biasanya tidak diawali dengan "الـ". Contoh: "مَسْجِد" (sebuah masjid).

3. Berdasarkan Jumlah

  1. Mufrad (Tunggal): Kata benda yang merujuk pada satu benda. Contoh: "كِتَاب" (buku).
  2. Mutsanna (Ganda): Kata benda yang merujuk pada dua benda, biasanya ditandai dengan akhiran "-ani" atau "-aini". Contoh: "كِتَابَانِ" (dua buku).
  3. Jamak (Banyak): Kata benda yang merujuk pada lebih dari dua benda. Contoh: "كُتُب" (buku-buku).

4. Berdasarkan Harakat Akhir

  1. Isim Mu’rab: Isim yang harakat akhirnya bisa berubah sesuai dengan i’rabnya. Contoh: "الْمَسْجِدُ" bisa dibaca "الْمَسْجِدَ" atau "الْمَسْجِدِ", tergantung ‘amil yang masuk kepadanya.
  2. Isim Mabni: Isim yang harakat akhirnya tidak bisa berubah. Contoh: "هِيَ". Ini terdiri atas beberapa jenis:

  • Isim dhamir (إسم الضمير)
  • Isim isyarah (إسم الإشارة)
  • Isim maushul (إسم الموصول)
  • Isim istifham (إسم الإستفهام)
  • Isim syarat (إسم الشرط)

5. Berdasarkan Penerimaan Terhadap Tanwin

  1. Isim Munsharif: Isim yang menerima tanwin. Contoh: "طَالِبٌ".
  2. Isim Ghairu Munsharif: Isim yang tidak menerima tanwin. Contoh: "أَحْمَدُ".

6. Berdasarkan Alif/Ya Lazimah

  1. Isim Manqush: Isim yang diakhiri dengan ya lazimah dan sebelum ya tersebut berharakat kasrah. Contoh: "القَاضِي".
  2. Isim Maqshur: Isim yang diakhiri dengan alif lazimah dan sebelum alif tadi berharakat fathah. Contoh: "الفَتَى".

7. Isim Sifat

Isim sifat menunjukkan sifat atau karakteristik dari sesuatu. Contoh: "الرحيم" (Yang Maha Penyayang).

Kenapa Belajar Kalimah Isim Itu Penting?

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih belajar kalimah isim itu penting? Jawabannya sederhana, memahami kalimah isim adalah langkah awal yang penting dalam menguasai bahasa Arab. Dengan menguasai kalimah isim, kamu akan lebih mudah memahami struktur kalimat dan memperkaya kosakata. Ini juga membantu kamu saat membaca teks Arab, baik itu dalam literatur klasik, kitab suci, atau komunikasi sehari-hari.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan lengkap tentang kalimah isim yang bisa Penulis sampaikan. Kalimah isim adalah elemen dasar dalam bahasa Arab yang sangat penting untuk dikuasai. Dengan memahami ciri-ciri dan pembagiannya, kamu akan lebih mudah mengidentifikasi dan menggunakan kalimah isim dalam berbagai konteks. Jadi, jangan ragu untuk terus berlatih dan mengeksplorasi bahasa Arab. Sekian semoga bermanfaat.

Musbat Goasudin
Musbat Goasudin Mantan santri, insyaAllah suka ngaji dan berbagi

Posting Komentar untuk "Belajar Kalimah Isim: Ciri-ciri dan Pembagiannya"