Surat Al-Lahab Arab Latin Dan Terjemahan Beserta Asbabun Nuzul

Surat Al-Lahab Arab Latin Dan Terjemahan Beserta Asbabun Nuzul

Assalamualaikum kawan seiman! kamu mungkin pernah mendengar tentang Surat Al-Lahab, bukan? Surat ini adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang penuh dengan pesan moral dan pelajaran hidup. Meskipun hanya terdiri dari lima ayat, Surat Al-Lahab membawa pesan kuat yang mengingatkan kita tentang akibat dari kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran. 

Dalam artikel ini, Penulis akan membahas lebih dalam tentang Surat Al-Lahab, termasuk maknanya, sebab diturunkannya, dan pelajaran apa yang bisa kita ambil. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Surat Al-Lahab?

Surat Al-Lahab, juga dikenal dengan nama Surat Al-Masad, adalah surat ke-111 dalam Al-Qur'an. Surat ini diturunkan di Mekkah, sehingga termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Salah satu hal menarik dari surat ini adalah cara Allah SWT secara langsung menyebutkan nama Abu Lahab, salah satu musuh besar Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga: Al-Mu'min Ayat 60: Kekuatan Doa dan Janji Allah

Surat Al-Lahab Arab Latin Dan Terjemahan

Berikut adalah teks Arab, Arab Latin, dan terjemahannya:

  1. تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
    Tabbat yadaa abii lahabin watabb
    (Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan benar-benar binasa dia!)
  2. مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ
    Maa aghnaa 'anhu maaluhoo wa maa kasab
    (Tidaklah berguna baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.)
  3. سَيَصْلَىٰ نَارًۭا ذَاتَ لَهَبٍۢ
    Sayaslaa naaran dhaata lahab
    (Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.)
  4. وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ
    Wamra-atuhu hammalata al-hatab
    (Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar (penebar fitnah).)
  5. فِى جِيدِهَا حَبْلٌۭ مِّن مَّسَدٍۭ
    Fii jiidihaa hablun min masad
    (Yang di lehernya ada tali dari sabut.)

Tafsir Surat Al-Lahab

Tafsir Qur’an Surat Al-Lahab
Dikutip dari quran.kemenag.go.id, berikut tafsir lengkap Surat Al Lahab:

  • Karena kebenciannya kepada Nabi dan penentangannya terhadap dakwah beliau dengan cara yang menyakitkan, maka celaka dan binasalah kedua tangan Abu Lahab yakni diri Abù Lahab, yang bernama ‘Abdul ‘Uzzà bin ‘Abdul Muthalib; dan benar-benar binasa dia!
  • Ketika azab Allah menimpanya maka tidaklah berguna baginya hartanya yang dia kumpulkan dan banggakan, dan tidak pula bermanfaat apa yang dia usahakan seperti jabatan dan keturunan untuk menyelamatkan dirinya dari azab itu. Hanya iman dan amal saleh yang dapat menyelamatkan seseorang dari murka Allah.
  • Sebagai balasan atas kekejamannya kepada Nabi Muhammad dan dosa-dosanya yang lain, kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak dan membakar seluruh tubuhnya secara terus-menerus. Dia tidak akan pernah mati di dalamnya dan tidak pula akan keluar darinya.
  • Abu Lahab akan masuk neraka, dan demikian pula istrinya, Ummu Jamìl Arwà binti Harb bin Umayyah, sang pembawa kayu bakar berduri. Dia meletakkannya di sepanjang jalan yang dilalui Nabi untuk menjebak beliau. Dia juga gemar menyebar fitnah kepada Nabi dan para pengikutnya.
  • Bentuk azab yang akan diterimanya di neraka sesuai dengan perilakunya sendiri. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. Dengan tali itu Allah menjerat lehernya dan mengangkatnya tinggi-tinggi, lalu mencampakkannya ke dasar neraka.

Asbabun Nuzul Surat Al-Lahab

Asbabun nuzul, atau sebab-sebab turunnya ayat, memberikan konteks yang lebih jelas mengenai wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW. Dikutip dari buku Juz Amma Edisi Eksklusif oleh Tim Gema Insani (2007: 16), Surat Al-Lahab diturunkan sebagai respon terhadap ancaman api neraka yang ditujukan kepada istri Abu Lahab. 

Sebabnya, istri Abu Lahab telah menyebarkan fitnah terhadap Rasulullah SAW. Sebagai balasannya, dalam surat ini digambarkan bahwa istri Abu Lahab akan diberikan kalung dari sabut saat berada di dalam neraka.

Abu Lahab, atau Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, adalah paman dari Nabi Muhammad SAW. Dia disebut Abu Lahab karena wajahnya yang mengilap. 

Sayangnya, meskipun memiliki hubungan darah dengan Rasulullah, Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil, termasuk orang-orang yang paling gemar menyakiti Rasulullah dan memusuhi Islam.

Kisah turunnya surat ini bermula ketika Nabi Muhammad SAW naik ke Bukit Shafa dan menyeru kepada kaum Quraisy untuk berkumpul. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah SAW berkata, “Sekiranya saya sekarang mengatakan kepada kalian bahwa pasukan musuh akan menyerang di pagi hari atau sore ini apakah kalian akan memercayainya?"

Mereka menjawab dengan serentak, “Ya.” Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya saya sekarang memberikan peringatan kepada kalian akan datangnya azab yang pedih.” 

Mendengar ucapan Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab langsung menyahut dengan nada sinis, “Celaka engkau, apakah hanya untuk menyampaikan hal ini engkau mengumpulkan kami?”

Reaksi Abu Lahab ini menunjukkan penolakannya terhadap peringatan Nabi, yang pada gilirannya mengundang kemurkaan Allah SWT. 

Sebagai balasan, Allah SWT menurunkan Surat Al-Lahab, yang mengutuk Abu Lahab dan istrinya karena permusuhan mereka terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Pesan Moral dan Pelajaran dari Surat Al-Lahab

Dari Surat Al-Lahab, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil:

  • Kesombongan Membawa Kehancuran: Surat ini menunjukkan dengan jelas bahwa kesombongan dan keangkuhan, seperti yang diperlihatkan oleh Abu Lahab, hanya akan membawa kehancuran. Abu Lahab berpikir bahwa kekayaan dan status sosialnya bisa melindungi dia, tetapi Allah SWT menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya.
  • Harta Tidak Bisa Menyelamatkan: Abu Lahab adalah contoh nyata bahwa harta dan kekayaan tidak bisa menyelamatkan seseorang dari hukuman Allah SWT. Meski kaya raya, harta tersebut tidak bisa menyelamatkan Abu Lahab dari nasibnya yang tragis.
  • Kebencian Membawa Petaka: Abu Lahab dan istrinya dikenal karena kebencian mereka terhadap Nabi Muhammad SAW. Mereka bahkan menyebarkan fitnah dan berusaha mencelakakan beliau. Kebencian yang mendalam ini pada akhirnya berbalik kepada mereka sendiri, membawa kutukan dan siksa abadi.
  • Keadilan Ilahi: Surat ini juga mengajarkan tentang keadilan Allah SWT. Abu Lahab dan istrinya yang selalu berbuat jahat mendapatkan balasan yang setimpal. Ini adalah pengingat bahwa setiap perbuatan akan ada balasannya, baik di dunia maupun di akhirat.

Relevansi Surat Al-Lahab di Zaman Sekarang

Kamu mungkin bertanya, apa relevansi Surat Al-Lahab di zaman sekarang? Jawabannya cukup banyak, loh. Di dunia modern, banyak orang yang terjebak dalam kesombongan dan merasa bahwa harta atau kekuasaan bisa melindungi mereka dari segala masalah. 

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh kisah Abu Lahab, tidak ada kekayaan atau kekuasaan yang bisa menandingi kehendak Allah SWT.

Selain itu, kebencian dan permusuhan masih menjadi isu besar di berbagai belahan dunia. Surat Al-Lahab mengingatkan kita untuk menghindari sikap-sikap negatif tersebut dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. 

Kita harus ingat bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan balasannya, jadi sebaiknya kita memilih untuk berbuat baik.

Baca Juga: Surat An-Nisa Ayat 59: Batasan Dalam Ketaatan  

Kesimpulan

Surat Al-Lahab adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang penuh dengan pesan penting. Meskipun singkat, surat ini mengajarkan kita banyak hal tentang kesombongan, harta, kebencian, dan keadilan Allah SWT. Semoga dengan mempelajari surat ini, kita bisa lebih memahami pesan-pesan dalam Al-Qur'an dan menjadi pribadi yang lebih baik. 

Ingatlah, kesombongan dan kebencian hanya akan membawa kehancuran, sementara kebaikan dan kerendahan hati akan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT. Jadi, yuk, mulai sekarang kita perbaiki diri kita dan jauhi sifat-sifat negatif seperti yang dicontohkan oleh Abu Lahab.

Musbat Goasudin
Musbat Goasudin Mantan santri, insyaAllah suka ngaji dan berbagi

Posting Komentar untuk "Surat Al-Lahab Arab Latin Dan Terjemahan Beserta Asbabun Nuzul"